Minggu, 07 Maret 2010

laporan hasil observasi

Nama : HARYATI
NIM : 1445086128
Jurusan : Manajemen Pendidikan
Tugas : Manajemen Keuangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar di sekolah bersama dengan komponen-komponen yang lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun yang tidak disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka MBS, yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini.


B. Identifikasi Masalah
1 Sumber-sumber keuangan sekolah
2 Perencanaan keuangan sekolah
3 Pengelolaan keuangan sekolah
4 Penyusunan dana BOS di sekolah
5 Komponen dana BOS
6 Pembuatan RAPBS
7 Komponen RAPBS
8 Sistem pertanggungjawaban keuangan sekolah
C. Perumusan Masalah
1 Darimana sumber keuangan sekolah tersebut?
2 Bagaimana pengelolaan keuangan sekolah tersebut?
3 Apa yang dimaksud dengan dana BOS?
4 Apa komponen dana BOS?
5 Bagaimana penyusunan RAPBS di sekolah tersebut?
6 Apa saja komponen dalam RAPBS?
7 Bagaimana pertanggung jawaban keuangan sekolah tersebut?
D. Pembatasan Masalah
Dalam makalah ini hanya akan membahas tentang sumber keuangan sekolah yang di observasi yaitu berupa dana BOS dan BOP serta bagaimana sekolah menyusun RAPBS termasuk komponen yang ada dalam dana BOS / BOP dan RAPBS.


E. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini yaitu bertujuan agar pembaca lebih mengetahui tentang manajemen keuangan sekolah (system akuntansi sekolah) dari perencanaan sampai pertanggungjawaban keuangan.
F. Manfaat Penulisan
Dengan pernyusunan makalah ini diharapkan menambah pengalaman para pembaca tentang manajemen keuangan sekolah.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Keuangan Sekolah
• Komponen utama manajemen keuangan meliputi,
(1) prosedur anggaran;
(2) prosedur akuntansi keuangan;
(3) pembelajaran, pergudangan dan prosedur pendistribusian;
(4) prosedur investasi; dan
(5) prosedur pemeriksaan.
Dalam pelaksanaannya manajemen keuangan ini menganut azas pemisahan tugas antara fungsi otorisator, ordonator dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Adapun bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.Kepala sekolah dalam hal ini, sebagai manajer, berfungsi sebagai otorisator, dan dilimpahi fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan kedalam. Bendaharawan, disamping mempunyai fungsi-fungsi bendaharawan, juga dilimpahi fungsi ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.
• Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Penggunaan anggaran dan keuangan, dari sumber manapun, apakah itu dari pemerintah ataupun dari masyarakat perlu didasarkan prinsip-prinsip umum pengelolaan keuangan sebagai berikut:
1. Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan
2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/ kegiatan.
3. Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggung jawabkan serta disertai bukti penggunaannya.
4. Sedapat mungkin menggunakan kemampuan/ hasil produksi dalam negeri sejauh hal ini dimungkinkan
Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah
Implementasi prinsip-prinsip keuangan diatas pada pendidikan, khususnya dilingkungan sekolah dan keserasian antara pendidikan dalam keluarga, dalam sekolah, sekolah dan dalam masyarakat, maka untuk sumber dana sekolah, sekolah itu tidak hanya diperoleh dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dan dari ketiga komponen di atas.Untuk itu disekolah sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua siswa yang implementasinya dilakukan dengan membentuk komite sekolah. Komite tersebut beranggotakan wakil wali siswa, tokoh masyarakat, pengelola, wakil pemerintah dan wakil ilmuwan/ ulama diluar sekolah dan dapat juga memasukkan kalangan dunia usaha dan industri.Selanjutnya pihak sekolah bersama komite atau majelis sekolah pada setiap awal tahun anggaran perlu bersama-sama merumuskan RAPBS sebagai acuan bagi pengelola sekolah dalam melaksanakan manajemen keuangan yang baik.
2.2 Sumber Pendanaan Sekolah
Berdasarkan tuntutan kebutuhan di sekolah utamanya kebutuhan pengembangan pembelajaran yang sangat membutuhkan biaya yang relatif banyak, maka sumber pendapatan diupayakan dari berbagai pihak agar membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah, disamping sekolah perlu melakukan usaha mandiri yang bisa menghasilkan dana. Hal ini akan terwujud apabila menajemen sekolah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya di samping kreativitas sekolah juga menjadi andalan utama. Berbagai perkembangan yang ada di abad 21, (Garner,2004) mengungkapkan adanya pengaruh langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan perolehan keuangan sekolah, yaitu praktek pembukuan yang sesuai dengan akuntansi(accounting), sekolah yang memiliki piagam (charter schools), daya tarik sekolah(magnet school), privatisasi sekolah(the privatization of school), vouchers, sistem yang terbuka dalam mengelola sekolah ( open systems), dan manajemen berdasarkan kondisi riil sekolah.
Untuk itu sekolah perlu memenuhi poin-poin tersebut agar perolehan dana bisa lebih ditingkatkan. Hal ini terjadi karena masyarakat sangat mempercayai keunggulan sehingga mereka merasa respek terhadap lembaga pendidikan. Sumber-sumber pendapatan sekolah bisa berasal dari pemerintah, usaha mandiri sekolah , orang tua siswa, dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas. Berikut ini disajikan rincian masing-masing sumber pendapatan sekolah. Sumber keuangan dari pemerintah bisa berasal dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/ kota. Sumber keuangan pendidikan yang berasal dari pemerintah pusat dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan yang berasal dari pemerintah kabupaten dan kota dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD). Selanjutnya melalui kebijakan pemerintah yang ada, di tahun 2007 di dalam pengelolaan keuangan dikenal sumber anggaran yang disebut Dana Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). DIPA meliputi Administrasi Umum, yaitu alokasi dari Pemerintah yang bersumber APBN penerimaan dari pajak , dan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) yang bersumber dari dana masyarakat
Beberapa kegiatan yang merupakan usaha mandiri sekolah yang bisa menghasilkan pendapatan sekolah antara lain :
(1) pengelolaan kantin sekolah,
(2) pengelolaan koperasi sekolah,
(3) pengelolaan wartel,
(4) pengelolaan jasa antar jemput siswa,
(5) panen kebun sekolah,
(6) kegiatan yang menarik sehingga ada sponsor yang memberi dana,
(7) kegiatan seminar/ pelatihan/ lokakarya dengan dana dari peserta yang bisa disisihkan sisa anggarannya untuk sekolah,
(8) penyelenggaraan lomba kesenian dengan biaya dari peserta atau perusahaan yang sebagian dana bisa disisihkan untuk sekolah.
2. 2 Pengertian Dana BOS
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat tidak dimaksudkan untuk menggratiskan biaya pendidikan tetapi bantuan untuk mendukung penuntasan wajib belajar (wajar) sembilan tahun tingkat SD dan SMP.“BOS sebenarnya merupakan stimulan untuk mendorong daerah untuk ikut mengalokasikan dana bagi pelaksanaan pendidikan gratis sepenuhnya. pendidikan gratis yang dimaksud oleh pemerintah memiliki makna terbatas, dan tidak sama dengan gratis yang dipersepsikan masyarakat selama ini. Padahal BOS yang diberikan gratis hanya mencakup operasional saja.Tentang pendidikan gratis, beberapa provinsi menanggapi program BOS secara positif dengan mengalokasikan dana APBD sehingga pendidikan gratis dapat dilaksanakan secara penuh di daerah tersebut.
Adapun komponen penggunaan dana BOS :
1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka Penerimaan Siswa Baru
2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
3. Pembelian buku teks pelajaran untuk dikoleksi di perpustakaan
4. Membiayai kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olah raga,
kesenian,
5. Membiayai ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan
hasil belajar siswa
6. Membeli bahan-bahan habis pakai
7. Membayar langganan daya dan jasa
8. Membayar biaya perawatan sekolah
9. Membayar honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer.
10. Memberi bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah
11. Membiayai kegiatan dalam kaitan dengan pengelolaan BOS,
13. Pembelian personal komputer untuk kegiatan belajar siswa, maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP.
14. Bila seluruh komponen 1 s.d. 13 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, dan mebeler sekolah.

2. 3 Pengertian RAPBS
Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah dalam jangka waktu atau periode tertentu, serta alokasi sumber-sumber kepada setiap bagian kegiatan. Anggaran memiliki peran penting didalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan yang dilakukan sekolah. Maka seorang penanggung jawab program kegiatan disekolah harus mencatat anggaran serta melaporkan realisasinya sehingga dapat dibandingkan selisih antara anggaran dengan pelaksanaan sertamelakukan tindak lanjut untuk perbaikan.
Ada dua bagian pokok anggaran yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBS, yaitu:
a. Rencana sumber atau target penerimaan/ pendapatan dalam satu tahun yang bersangkutan, termasuk didalamnya keuangan bersumber dari:
a).kontribusi orang tua siswa,
b).sumbangan dari individu atau organisasi,
c).sumbangan dari pemerintah,
d).dari hasil usaha
b. Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang bersangkutan, semua penggunaan keuangan sekolah dalam satu tahun anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan sekolah dapat berjalan dengan baik.
2.4 Pertanggung jawaban Keuangan Sekolah
Semua pengeluaran keuangan sekolah dari sumber manapun harus dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam pengelolaan keuangan. Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan adalah:
1. Pada setiap akhir tahun anggaran, bendara harus membuat laporan keuangan kepada komite sekolah untuk dicocokkan dengan RAPBS
2. laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada
3. kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan dan bukti pengeluaran lain
4. neraca keuangan juga harus ditunjukkan untuk diperiksa oleh tim pertanggung jawaban keuangan dari komite sekolah.




BAB III
HASIL OBSERVASI
 Profil sekolah
Nama Sekolah : SDN 07 Pagi Rawamangun
Alamat : Jl. H. Ten, Rawasari
Rawamangun, Jakarta Timur
Kepala Sekolah : Drs. Sakim
No.Telp :

 Daftar Pertanyaan Observasi
1. Sebutkan sumber-sumber keuangan disekolah ini?
2. Sebutkan pos-pos pengeluaran sekolah?
3. Bagaimana proses pengelolaan keuangan disekolah ini?
4. Bagaimana proses perencanaan keuangan sekolah ini?
5. Sebutkan komponen-komponen dalam anggaran BOS?
6. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran BOS?
7. Bagaimana cara menyusun anggaran BOS?
8. Apa yang dimaksud dengan RAPBS?
9. Sebutkan komponen RAPBS?
10. Bagaiman prosedur penyusunan RAPBS?
11. Bagaiman prosedur pertanggung jawaban keuangan sekolah ini?

 Hasil Observasi Manajemen Keuangan di SDN 07 pagi Rawamangun
Berdasrkan observasi yang saya lakukan di SDN 07 pagi Rawamangun, data yang saya dapatkan yaitu sebagai berikut :
 Sumber keuangan SDN 07 Pagi diperoleh dari pemerintah pusat yang tercantum dalam APBN berupa dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan dari pemerintah daerah dalam APBD berupa dana BOP (bantuan operasional pendidikan). Menurut bapak Kepala Sekolah dengan adanya BOS dan BOP sangat meringankan pihak orang tua dalam hal pembiayaan pendidikan program otonomi daerah dan otonomi sekolah dimana tujuan dari otonomi ini adalah agar sekolah bisa lebih mandiri dan mampu mengembangkan potensi yang ada di sekolahnya.
Dana BOS dan BOP tidak digunakan untuk pembiayaan kegiatan yang sama seperti sama-sama buat membeli buku, apabila hal ini terjadi maka akan terjadi pemenuhan kebutuhan yang lain tidak maksimal. Kebutuhan lain jadi terabaikan.

 Penggunaan dana BOS atau BOP akan maksimal tergantung pada pemenuhan seluruh kebutuhan sekolah. Oleh karena itu dalam perencanaan anggaran dana BOS atau BOP dilakukan musyawarah dengan guru dan kepala sekolah. Musyawarah ini bertujuan untuk menyusun Perencanaan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS). Dalam musyawarah tersebut guru bisa mengajukan pendapat dan saran karena guru yang lebih tahu kebutuhan peserta didik. Selain itu dalam perencanaan juga melihat data evaluasi perencanaan sebelumnya, dengan begitu apabila dalam perencanaan sebelumnya terdapat kesalahan atau dalam pelaksanaan perencanaan ada yang tidak sesuai maka dalam perencanaan yang baru akan dibuat perbaikan demi tercapainya tujuan pendidikan.

 Adapun pos-pos dana BOS dan BOP yaitu sebagai berikut:
• Pembayaran guru honorer
• Foto copy
• Pembelian alat peraga
• ATK (Alat Tulis Kantor)
• Biaya cetak atau pembelian buku
• Perawatan gedung
• Konsumsi bila ada kegiatan penyusunan program yang membutuhkan waktu lama.

 Dalam RAPBS terdapat beberapa komponan yang harus diperhatikan yaitu
 a) Menginventarisasi rencana yang akan dilaksanakan
 b) Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya
 c) Menentukan program kerja dan rincian program
 d) Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program
 e) Menghitung dana yang dibutuhkan
 f) Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana

 Dalam hal pertanggungjawaban keuangan sekolah dilakukan oleh Kepala Sekolah dibantu oleh bendahara sekolah. Bendahara membuat laporan keuangan kemudian disahkan oleh kepala sekolah, kepala sekolah kemudian mempertanggungjawabkan pada Dinas Pendidikan Daerah. Adanya BOS dan BOP , kegiatan pertanggungjawaban keuangan menjadi rumit karena hal itu mengharuskan sekolah memperkerjakan pegawai TU ( tata usaha) untuk menyusun laporan keuangan membantu bendahara sekolah. Sebelum adanya BOS atau BOP pertanggungjawaban sekolah hanya pada orang tua murid.













BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Sumber-sumber pendapatan sekolah bisa berasal dari pemerintah, usaha mandiri sekolah , orang tua siswa, dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas.
Saat sekarang ini sumber pendapatan dari pemerintah berupa dana BOS maupun BOP.Dana BOS bertujuan agar sekolah lebh mandiri dan bisa mengembangkan potensi yang ada pada sekolahnya. Selain itu dalam perencanaan penggunaan dana BOS perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Rencana sumber atau target penerimaan/ pendapatan dalam satu tahun yang bersangkutan, termasuk didalamnya keuangan bersumber dari:
a).kontribusi orang tua siswa,
b).sumbangan dari individu atau organisasi,
c).sumbangan dari pemerintah,
d).dari hasil usaha
b. Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang bersangkutan, semua penggunaan keuangan sekolah dalam satu tahun anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan sekolah dapat berjalan dengan baik.




DAFTAR PUSTAKA
Umaedi. 1999. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.
Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Departemen Pendidikan Nasional – Departemen Agama, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar